EXO SPECIAL SERIES ‘XingYeon’ RIDICULOUS – Chapter 4

1395382_463247257127853_117550675_n

Written By : Ulfa Muriza – @Yaegi_Cho11700 | Poster By : Juwita

Zhang Yi Xing | Lay EXO – M

Jung Woo Yeon | Pemeran Fiksi | Dokter Keluarga Cho

Jung Soo Jung | Krystal F (x)

Kyuhyun Super Junior

Wu Yi Fan | Kris EXO – M

Cho Yaegi | Pemeran Fiksi Resmi

Wu Geum Chan |  Wu Geum Sha | Pemeran Fiksi Resmi

EXO | Manajer EXO  | Staff SM  | dan beberapa pemeran pendukung fiksi / non fiksi yang akan kamu temukan dengan sendirinya ;)

Rating R (Restricted) – 17 ! Di rekomendasikan untuk Xonji – Xonam yang sudah berumur 17 :D

Romance – Family – Sad – Friendship

( Yang pusing dengan hal – hal percintaan anak EXO, jangan baca :D )

Dilarang keras menjiplak! Dilarang keras copy – paste ! Jadilah pembaca cerdas, mandiri,  kreatif dan positif :) 

It’s Belong To Me

OST  ::  2AM _ I Wonder If You Hurt Like Me

Enjoy Your Reading – Sasasarangieyoooo :D

“Tidak. Ini salah. Tapi… mengapa justru kesalahan ini yang membuat kita terus bertahan dalam kenyataan?  It’s so Ridiculous.. 

ooOoo

Lay terperangah  ketika tahu siapa yang menahan lengannya, “Soo Jung –ah? Ani, maksud ku Soo Jung –ssi..”

Krystal yang saat itu baru saja keluar dari ruang ‘vocal room’ tanpa sengaja melihat Lay  sedang mengendus akan sesuatu dari pintu ‘piano room.’ Krsystal menahan namja itu tentu karena sebuah alasan.

“Xing oppa apa yang kau lakukan disini?” Krystal menautkan alisnya. Ia memandang pintu piano room dan Lay secara bergantian.

Lay memutar pikirannya sebelum menjawab pertanyaan Krystal. “Uhm. Itu…  aku seperti mengenal suara di dalam sa – “

Belum sempat Lay menyempurnakan perkataanya, tangan Krystal lebih cepat meraih gagang pintu piano room dan mendorong pintu tersebut.

DEG!

Empat pasang mata kini saling bertemu. Insting Lay di awal memang tidak meleset. Satu dorongan membuat pintu terbuka, sosok Kyuhyun dan Woo Yeon langsung jelas terlihat dari dalam sana. Mereka juga tampak terkejut ketika pintu terbuka secara tiba – tiba dan  mendapati  sosok Krystal & Lay di depan sana.

Kyuhyun yang semula duduk di samping Woo Yeon, bangun dari posisinya,  “ada apa?” tanya Kyuhyun bingung dengan nada ramah.  Tidak ada guratan kepanikan di wajah namja bersuara emas itu, hanya saja sedikit heran karena kehadiran Krystal & Lay yang terasa ganjal baginya.

Lay menyanggah cepat, “animnida hyung. Mianhaeyo. Kami permisi.” Ia membungkuk sopan dan langsung menarik gagang pintu itu agar kembali tertutup setelah matanya dan Woo Yeon sesaat saling berpandangan.

Usai Lay menutup pintu, Woo Yeon juga ikut bangun dari duduknya. “Kyu, aku pulang dulu.”

Dengan sigap Kyuhyun menahan tangan Woo Yeon yang hendak meraih handbagnya. “Wae? Kau tidak suka jika dia menemukan mu disini? Jung Woo Yeon kau sudah — “

“Ireojima  Kyu -ya.” Sanggah Woo Yeon dengan suara tegas. “Jangan lupa menjemput Kyubin setelah latihan vocal mu selesai. Ganda.” Woo Yeon mengubah mimik dan nada bicaranya menjadi lemah lembut. Ia bergegas untuk pergi. Kyuhyun hanya bisa memandangi punggung Woo Yeon hingga berlalu dari hadapannya.

“Jung Woo Yeon kau sudah mengatakan bahwa kita akan mencobanya.. “

ooOoo

Baru saja Woo Yeon menarik gagang pintu dan melangkahkan kakinya keluar ruangan, sosok Lay & Krystal masih berdiri disana. Sesaat  Woo Yeon memandangi keduanya bergantian,  ia menunduk sopan dan berlalu tanpa sepatah kata pun. Bola mata Krystal mengikuti gerak langkah Woo Yeon hingga dokter cantik itu menghilang dan berbelok dari sisi koridor tempat dimana ia & Lay berada saat ini. Ternyata Lay juga melakukan hal yang sama. Setelah sosok itu hilang, reflek keduanya saling bertatapan lagi. Krystal berdiri tepat di hadapan Lay yang membelakangi pintu ruang piano.

“Kau tidak menariknya? Kenapa tidak melakukannya? Tahan dia, tarik dia hingga ke lorong terpencil di ujung sana lalu katakan bahwa kau menyukainya, bukan aku.” Krystal mengutarakan kalimatnya dalam satu nafas sambil menunjuk arah lorong koridor dimana dulu Lay juga pernah melakukan hal yang sama seperti apa yang ia katakan. Mungkin itu bisa di sebut dengan sindiran secara halus.

Itu sontak membuat Lay terperangah. “Soo Jung –ssi..”

Tanpa menyahut lebih jauh, Krystal memilih berbalik  pergi usai mengatakan hal yang sebenarnya tidak pernah ingin ia utarakan. Namun hati kecil dan logika selalu bertubrukan. Krystal melangkah cepat ke arah dimana Woo Yeon juga baru saja berlalu. Ia menyeka kasar bulir  hangat yang  terus menerus menetes dari pelupuk matanya.

Sementara itu Lay yang masih terpojok disana, hanya bisa menarik nafas pasrah. Tidak sampai hitungan detik Lay kembali mendongak karena seseorang melintas dan  berlari kecil melewatinya begitu saja.

“Sehunnie?”

Orang yang merasa namanya di sebut itu sejenak berhenti dan menoleh pada Lay, “eoh hyung. Aku kesana sebentar.” Sehun menunjuk arah dimana Krystal baru saja berbelok. Lay semakin terheran – heran dengan semua ini. Tanpa banyak bicara Sehun pun meninggalkannya begitu saja dengan langkah yang tergesa – gesa.

ooOoo

“Ya! Tunggu! Hey Jung Soo — “

“Kyaa! Lepaskan a — “

Teriakan Krystal tertahan ketika ia berbalik dan menyadari bahwa yang menarik tangannya bukanlah Lay.

“Ini aku Oh Sehun.” Sehun menunjuk dirinya sendiri, satu tangannya masih menggenggam  tangan Krystal.

“Gigi busuk?” Krystal dengan nada memastikan.

Sehun sudah sejak tadi mendengar semua pembicaraan antara Krystal dan Lay, ia tahu bahwa Krystal tidak baik – baik saja setelah itu. “Nenek sihir mau pergi kemana?” Sehun menunjuk arah parkiran dengan tatapannya.

Krystal masih memasang wajah kesal, bibirnya mengerucut.”Aish lepas!”

“Gwaenchana?” pertanyaan sederhana namun menyiratkan banyak arti terucap begitu saja dari bibir mungil magnae EXO itu. Krystal memandang Sehun sedikit lama. “Kau demam?” Krystal menaruh telapak tangannya pada dahi Sehun. “Tidak panas.. “ Krystal berpindah meraba pipi dan permukaan wajah Sehun yang lain.

“Aiiih! Singkirkan tangan mu!” Sehun menepis kasar tangan Krystal dari wajahnya. Krystal tiba – tiba menyeringai lebar, air mata yang hendak tumpah pun ikut surut. “Gigi busuk sedang apa kau disini?”

“Kau menangis?” Sehun mengarahkan telunjuknya pada sudut mata Krystal yang masih beralaskan eyeliner. Krystal memundurkan kepalanya cepat, “ya! Mwoanya!”

“Uljima. Na yeogi itda. (Jangan menangis, ada aku disini).”

“Eh?” Krystal lagi – lagi terperangah hebat karena sikap Sehun yang tiba – tiba berubah manis terhadapnya.

Sehun meletakkan telapak tangannya pada puncak kepala Krystal dan sedikit mendekatkan wajahnya, “ingat dan jangan pernah lupa apa yang pernah ku katakan. Hidup ini bukan sebuah drama. Jika laki – laki memiliki ribuan stok harga diri, maka wanita hanya memiliki satu saja. Jangan melakukan hal bodoh lagi, aro?”

GULP – Krystal menelan salivanya dengan susah payah. Ujung hidung Sehun nyaris menyentuh ujung hidungnya. “N-ne.” Krystal mengangguk cepat agar ia dapat menghirup kembali udara kebebasan. Tapi Sehun masih di posisi yang sama, namja itu justru semakin menatap lekat kedua manik mata Krystal dari jarak yang sebenarnya tidaklah dikatakan sebagai jarak lagi.

Krystal mencoba menengadahkan kepalanya agar tidak merasakan deru nafas Sehun yang sangat terasa oleh indera penciumannya, “Oh Se-sehun..” rasa gugup sangat amat menggrogoti Krystal saat ini.

“Menangislah disini. Jangan di rumah.”

Bisikan Sehun membuat tatapan Krystal kembali padanya. “Menangislah di hadapan ku. Jangan menangis di depan hyung ku.” Sehun mengulangi dengan kalimat yang berbeda.

“Oh Sehun..” mata Krystal berubah berkaca – kaca, suaranya menimbulkan getaran, wajah berparas cantik itu menampakkan guratan kesedihan yang telah lama terpendam.

“Hmm? Tidak ada siapapun disini. Menangislah, aku akan menutupi wajah mu. Hyung tidak akan melihat mu.”

“Hiks.. Sehun –ah.. hiks.. “ Krystal merapatkan telapak tangan pada hidung dan mulutnya, berusaha agar isakan itu tidak lepas.

Sehun hanya diam dalam posisi yang sama. Seolah melindungi Krystal yang akan menangis saat itu.

“Aku — Sehun –ah aku .. hiks.. aku masih sangat menyukai oppa itu.. huaaaaaa” seiring isakan Krystal tumpah ruah, dalam waktu yang sama pula Krystal memeluk erat Sehun. Ia menenggelamkan wajahnya pada dada Sehun agar tangisnya teredam.

“Aku masih sangat menyukainya gigi busuk.. hiks.. wae? Kenapa dia melakukan ini pada ku? Kenapa dulu dia menarik ku kesana? Lalu kenapa dia bersikap seperti tidak pernah terjadi apapun? Kenapa dia dengan mudahnya mengajak ku berbicara ketika SMTOWN waktu itu? Wae? Wae! WAE! HMMPKS… HUAAAA.” Krystal meremas kuat baju bagian belakang Sehun, ia menumpahkan rasa amarahnya yang semakin meluap – luap.

Sehun hanya berdiri tanpa balas memeluk Krystal. Ia menyunggingkan senyum tipis, “aroooo. Na aro. Kau tidak mendengarkan ku, makanya kau seperti ini.”

“Nan miwoeyo Oh Sehun! Aku benci keadaan yang seperti ini! Hiks.. “ Krystal semakin mengeratkan pelukannya. T- Shirt yang Sehun kenakan mulai lembab karena air mata yeoja itu.

“Hiks.. “ Krystal menyudahi pelukannya. Ia menyeka titik – titik air mata yang menghiasi wajah sembabnya. “Hiks.. aku sudah selesai.” Krystal menatap Sehun malu – malu.

Sehun terkekeh. “Kau jelek sekali, bahkan jika gadis lain akan terlihat cantik ketika menangis tapi kau tetap jelek hahaha.”

Buk! “Aku sedang tidak bercanda!” Krystal meninju bahu Sehun dengan geram. Sehun menutup mulutnya menahan tawa. “Hmmpffh.. “

Sesaat kemudian dengan gamblangnya ia menolak ujung hidung Krystal dengan telunjuknya, “kau akan kehilangan kedua lubang hidung mu jika kau berpikir aku menyukai mu nenek sihir.” Sehun berkata bangga.

Plak! Satu pukulan lagi mendarat pada lengan Sehun, “apa aku terlihat sudi menyukai gigi busuk seperti mu?! Cih!” Krystal menatap Sehun kesal.

“Kekeke.” Sehun menjambak pelan kunciran rambut Krystal.

“AAAK! OH SEHUN!”

“Mwol?” Sehun menantang tatapan murka Krystal. “Sudah ya, aku pasti di cari oleh hyungdeul. Aktifkan Kakao mu eoh? Bye!” Sehun hendak berbalik pergi, tetapi… sebuah kamera ponsel yang sedang berada di tangan seseorang menahan langkahnya.

Bip. “Kekeke” seringain setan terdengar dari sang pemilik ponsel  disana. Kai sudah selesai mengabadikan drama yang hanya berlangsung dalam hitungan menit itu.

“Kkamjong?!” Sehun masih tidak menangkap apa yang baru saja di lakukan oleh Kai. Krystal ikut mengernyit bingung, “Jong In –ah.. kau sedang apa?”

Kai masih terkikik sembari menatap layar ponselnya. “Ini akan menjadi hiburan ku ketika aku liburan ke Jepang bersama Taemin Badiba..”

“MWO? YA KKAMJONG!” Sehun hendak merampas ponsel dari tangan Kai. Ia baru menyadari jika Kai sedang melakukan aksi tindak kejahatan  terhadapnya -_-

Kai menggeser cepat tangannya agar Sehun tidak dapat meraih benda itu, “traktir aku selama satu minggu.. “

“Apa kau gila! YAK!” Sehun kini bergelut untuk meraih ponsel Kai.

Drt – drt – drt .. nada getar dari saku jeans hitam yang di kenakan oleh Sehun tiba – tiba menghentikan mereka. Sehun dengan cepat merogoh ponselnya dan membaca nama si pemanggil.

“Daging sapi (Han)?” desisnya pelan.

“Mworagu?” pendengaran Kai cukup tajam karena jarak mereka yang dekat. Kai menarik tangan Sehun dan ikut melihat nama si pemanggil, sesaat  wajah Kai berubah serius. “Jangan di angkat. Ani, jangan mengatakan aku bersama mu.”

Krystal yang masih berada di sekitar mereka ikut menautkan alis tanda kebingungan. Sementara Sehun kini perlahan memperlihatkan seringaian setannya, “kekeke. Dunia ini kejam Kim Kkamjong. ” Sehun mengedipkan sebelah matanya dengan jempol yang seperti hendak memilih tombol ‘angkat’ pada layar ponsel.

“Aaa-arasseo!” Kai terpaksa memberikan ponselnya pada Sehun dan menarik cepat ponsel Sehun.

“Kekeke.” Bip. “Cha – selesai.”  Sehun berhasil menghapus video amatir yang di rekam oleh Kai beberapa saat lalu -_-

“Ini.. “ Kai mengembalikan ponsel Sehun dengan mimik wajah malas.

Drt – drt – drt ..

“Omo!” Krystal menunjuk layar ponsel Sehun tak percaya. Nama yang sama tetap memanggil. Kali ini Kai tidak memiliki pegangan apapun. “Kekeke.” Sehun mengalihkan lagi jempolnya pada opsi ‘angkat’ sambil sesekali menyeringai evil pada Kai.

“Ya Oh Sehun!” Kai mulai frustasi.

“Aku angkat ya?”

“Oh Sehun.”

“Angkaaat.. yehey angkat.. “

“Ya Oh Sehun jebal — “

Bip. Sehun benar – benar menekan salah satu opsi pada papan tombol, dan itu membuat wajah Kai menegang..

“Ani. Aku menolaknya.” Sehun mengarahkan ponselnya ke depan wajah Kai. Bagaimanapun Kai adalah teman sekaligus saudara baginya, tentu Sehun akan mendengarkan Kai.

DUK!

“AAK!” Sehun meremas kuat bahunya yang baru saja di tinju oleh Kai. Tanpa rasa bersalah Kai berbalik dan berlalu begitu saja.

Krystal ikut mengintip melihat arah perginya Kai. “Dia kenapa? Memangnya tadi yang menelfon siapa?” Krystal masih berdecak heran.

Sehun mengusap – ngusap bahunya yang masih terasa nyeri,  “Jong In akan selalu seperti itu jika mendengar tentang daging sapi.”

Krystal langsung menoleh pada Sehun, “eung? Daging sapi?”

Sehun mengangguk, “molla. Sepertinya sudah berakhir. Tapi aku tidak tahu pasti. Nenek sihir, menurut mu aku berada di pihak siapa?” Sehun balik bertanya.

“Pihak apanya? Tentu saja berpihak pada diri mu sendiri. Ada kalanya kau tidak harus memilih antara persahabatan dan cinta untuk menyelamatkan diri mu sendiri gigi busuk.”

Sehun tercengang mendengarkan kalimat itu, “kau mencontek dari mana?”

Krystal menarik nafas secara  bertahap  dan.. “KAU SENDIRI YANG MENGIRIMKAN PESAN SINGKAT SEPERTI ITU PADA KU!”

Sehun sontak memundurkan wajahnya dari hadapan Krystal, “ARAAAA! AKU TIDAK TULI NENEK SIHIR JELEK!” wajah Sehun memerah menahan tawa. Ia  berhasil memancing amarah Krystal.

“KAU BAHKAN LEBIH JELEK !”

“NAMJA JELEK PUN AKAN MENCARI YEOJA YANG CANTIK!”

“HEOL!” Krystal kehabisan kata – kata. Sehun balik mendekatkan bibirnya  pada telinga Krystal, “HEEOOOOLLLLLL!” Sehun balas berteriak.

Itu sontak membuat Krystal melayangkan tepukan tangan pada tangannya. PLAK! “OH SEHUN NEO JINJJA! KYAAAAA!” Krystal menjambak Sehun dengan membabi buta.

“Aaaak! Apha apha! APHO ! YAK!” Sehun mulai kesusahan, cengkraman tangan Krystal sungguh diluar dugaan -_-

“Neo. Neo nuguya! NUGUYA! Dasar laki – laki berkepribadian ganda! Tadi kau memperlakukan ku dengan baik lalu sekarang kau berteriak membuat ku tuli! KYAAAA! AKU AKAN MEMBUNUH MU KYAAAAA!!!” Krystal mengacak – acak rambut Sehun dan meninju – ninju punggung Sehun sekuat yang ia bisa. Rasa geram semakin memuncak.

“Aaak! JUNG SOO JUNG HAJIMA! HAJIMAAA!”

“Mothae! Aku tidak akan melepaskannya sebelum — “

“Ya ya ya! Ini ada apa? Ya! Kenapa ini? Soo Jung? Sehun? YA!”

Seseorang datang dan melerai keduanya. Kyuhyun yang baru saja hendak bergegas pulang kini berada di tengah – tengah kedua magnae itu.

“Kenapa bertengkar disini? Apa – apaan ini?” Kyuhyun berkacak pinggang. Ia sangat shock mendapati dua hoobae nya dalam keadaan seperti itu -_-

“Hosh – hosh – hosh..” baik nafas Krystal dan Sehun, keduanya tampak terengah – engah.

Kyuhyun menoleh pada keduanya bergantian, “cepat berdamai. Ayo berdamai.” Kyuhyun yang sebenarnya tidak mengetahui inti dari permasalahan,  mendorong kedua magnae itu agar berjabat tangan.

Sehun menatap Krystal sengit. Tak kalah dengan Krystal.

“YA!” Kyuhyun meninggikan intonasi suaranya.

Karena rasa hormat dan menghargai seorang sunbae, akhirnya Sehun & Krystal menundukkan kepala bersamaan.

“Mianhamnida.”

“Mianhamnida.”

Keduanya saling mengucapkan permintaan maaf satu sama lain, meskipun tidak sampai setengah hati -_-

“Sehunnie?”

“Baby Soo?”

Dua suara berbeda menginterupsi mereka. Kris & Victoria terlihat berjalan ke arah mereka.

Kyuhyun masih berkacak pinggang, “lain kali jangan melepas mereka seperti ini. Berbahaya. Kau magnae kan? Kau juga kan?” Kyuhyun bertanya pada Sehun & Krystal bergantian. Keduanya mengangguk bersamaan

“Ne hyung.”

“Ye oppa.”

Kyuhyun mengangguk tanda mengerti akan sesuatu, “kalian seharusnya membentuk persatuan antar magnae. Bukan justru bertengkar seperti ini. Ingat, sasaran utama itu… “ Kyuhyun berbisik pada keduanya tanpa bisa di dengar oleh Kris & Victoria.

Kris & Victoria hanya bisa  saling bertatapan tanda tak mengerti.

“Kekeke. Kalian paham?” Kyuhyun terkikik usai berbisik sesuatu yang berbau sesat -_-

Sehun & Krystal kembali mengangguk, “ye algaeseumnida sunbaenim.”

“Geurae. Ah ye, selamat tahun baru ya. Gong xi fa cai” Kyuhyun berseru pada kedua leader disana, lalu  melenggang pergi.

“Gamsahamnida.” Kris & Victoria membungkuk sopan. Mereka menghampiri kedua magnae itu.

“Hyung.. “ Sehun merangkul lengan Kris sambil menatap bengis Krystal.

Krystal melakukan hal yang sama pada Victoria, “gigi busuk itu jahat pada ku eomma!” Krystal dengan gamblangnya menunjuk Sehun.

“ANIGODEUN! YA EONJE!” Sehun kembali berteriak.

“Hey sudah – sudah!” Kris menarik Sehun untuk lebih dulu pergi dari sana.

“Hyung tapi dia — “

“Oh Sehun jangan seperti murid taman kanak – kanak!” Kris menarik Sehun paksa.

“Kris hyung tapi dia — “

“APA! TAPI AKU APA hmmmpph!” Krystal mendengar dari ujung sana.

Victoria menghembuskan nafas rustasi sembari membekap mulut Krystal, “Yifan, bawa pergi yang jauh ya. Cepatlah.. “

ooOoo

130128 _ PongPyu Apartement

“Kris –ah, kau ini kenapa perhitungan sekali? Duit mu banyak. Kenapa menyuruh ku melakukan hal seperti ini ?”

Yaegi menuangkan hair tonic pada rambut Kris usai ia mengeringkannya dengan hair dryer. Yaegi mengusapkan hair tonic secara merata ke seluruh rambut suami nya itu.

“Sebelah sini belum.. “ Kris menunjuk rambut sisi kirinya.

“Aish!”

“Aak! Pikachu!” Kris memandang bengis Yaegi dari pantulan cermin rias. Yaegi menjambak geram rambutnya.

“Sudah ku katakan aku tidak bisa melakukan creambath dan hair treatment seperti ini! Kenapa memaksa ku! Tangan ku pegal  Wu Yi Fan!” Yaegi menghentakkan kakinya kesal.

Kris membalikkan posisi duduknya dan dalam sekejap sudah meyandarkan kepalanya pada perut Yaegi. Ia melingkarkan kedua tangannya pada pinggang istrinya itu.

Yaegi menatap Kris frustasi, “eyh.. rambut mu belum selesai. Berbalik..” Yaegi berusaha melepas tangan Kris.

Kris justru menenggelamkan wajahnya pada perut Yaegi, dan mendongak menatap yeoja itu..

“Kau yakin tidak ingin ikut?”

Yaegi menekan pelan ujung hidung Kris, “kau tidak pantas dengan ekspresi wajah seperti itu. Ani, aku di rumah saja.”

“Tapi semua keluarga ku ada di Guangzhou. Mereka ada yang belum pernah melihat mu, terlebih ChanSha.”

Yaegi menggeleng, “ChanSha sangat sulit untuk di atur. Biarkan aku tinggal di rumah.”

“Itu karena kau selalu cerewet dan suka memarahi mereka. Lihat kan? ChanSha selalu menurut pada ku.” Kris menunjuk ChanSha yang sedang bermain di tengah – tengah kamar.

Yaegi ikut menoleh pada kedua buah hatinya yang sedang bergelimang bola plastik warna – warni disana. “Eo. Kau benar. Mereka hanya akan menurut pada mu. Mungkin juga hanya akan menurut pada Ibu mereka yang lain. Kyaa!” Yaegi reflek berteriak ketika merasakan Kris memeluknya lebih erat.

“Appaaaaaa!” Geum Sha ikut reflek berteriak.

“Kris lepas. Mereka melihat kita. Nggh.. Kris!” Yaegi mulai tidak nyaman jika ChanSha melihat sesuatu seperti saat sekarang.

Kris mengabaikan perkataan Yaegi. Ia tetap  bersandar nyaman pada perut Yaegi. “Istri ku hanya ada satu.”

“Eung?” Kris tiba – tiba mendongak cepat. Ia seperti merasakan sesuatu pada telinganya ketika ia bersandar  pada perut Yaegi.

“Pikachu kau sudah makan malam?” tanya Kris dengan wajah bingung.

Yaegi mengangguk polos, “sudah. Wae? Tapi.. aku masih lapar.” Yaegi menyeringai.

“Perut mu..”  Kris kembali mendekatkan telinganya untuk memastikan. Yaegi ikut mengernyit bingung, “kenapa perut ku?”

“Seperti ada sesuatu.. “

“Kau terlalu banyak menonton film horor Wu Yi Fan. Sudah, cepat berbalik. Aku akan ke apartement Woo Yeon sebentar lagi. Mereka pasti tidak memasak untuk makan malam. Jadi aku akan membawakan sedikit makanan kesana.” Yaegi menyelesaikan usapan hair tonic pada rambut Kris.

“Kau mau mengantarkan makanan? Lalu ChanSha?”

“Kau tidak akan pergi kemana pun kan Tuan Wu?” Yaegi memijit – mijit pelan setiap inci wajah Kris.

“Eo. Tapi jangan terlalu lama. Aku tidur di dorm malam ini. Besok kami akan pergi bersama ke bandara.”

“Ara. Memangnya siapa saja yang pergi? K juga ikut berkunjung ke Cina?”

“Ani. Hanya Kai saja. Dia ke Jepang. Ah Sehun mungkin akan ke Qingdao.”

Yaegi mengangguk mengerti, “uhm begitu. Dia pasti akan menetap di rumah Nana. Aah.. Lian tidak pergi?”

“Dia sudah lebih dulu tiba di Guangzhou kemarin tanpa memberitahu ku.” Kris merespon malas.

Yaegi melanjutkan pijatannya hingga ia mengingat akan sesuatu. “Matna!” Yaegi bertepuk tangan.

Kris kembali berbalik, “kenapa?” tanya Kris heran.

“Aku pernah mengatakan aku seperti pernah melihat Lian oppa ketika di Kanada, geutji? Nana, Kim Nana. Bukankah mereka terlihat mirip?” Yaegi mendadak antusias.

Kris hanya memasang ekspresi datar, “molla. Aku tidak pernah memperhatikannya. Nyonya Wu kita pergi ya? Eo? Yongmin hyung akan memesan tiketnya malam ini. Uhm?” Kris justru mengalihkan pembicaraan.

“Aihh.. ku bilang tidak mau ya tidak mau. Anak – anak mu akan berloncat kesana kemari ketika di dalam pesawat. Pergilah. Aku sudah menelfon Ibu tadi siang.” Yaegi mengusap lembut wajah Kris yang mulai tampak berisi itu.

Kris memasang tatapan memelas, “sungguh? Aku harus merayakan tahun baru seperti belum menikah?”

“Mianhaeso Kris –ah. Tubuh ku  sangat terasa lelah akhir – akhir ini. Aku takut akan mengecewakan dan merepotkan keluarga mu jika aku sampai jatuh sakit disana.” Yaegi mencoba memberikan pengertian.

“Jadi kau sedang tidak enak badan?” Kris langsung bangun dari duduknya dan meraba suhu tubuh Yaegi.

“Ani. Aku baik – baik saja. Entahlah, badan ku terasa lelah hari ini.”

“Sayang sekali.” Kris berjalan menuju ChanSha. Yaegi berbalik, “maksud mu?”

Kris kembali berbalik, “bonus sebelum aku ke Cina. “ Kris mengedipkan sebelah matanya.

Blam! Sebuah bantal langsung mendarat di wajah Kris. “Kau tidak pernah lagi meminum teh yang Ibu berikan itu kan?!  Lihatlah, berat badan mu terus bertambah Wu Yi Fan.” Yaegi berjalan mendekat. Ia menunjuk pipi Kris bergantian.

“Isseoyo! Aku selalu meminumnya sebelum tidur. Ini karena di setiap Showtime selalu berakhir di tempat makan. Bukan aku saja, Minseok juga mengalami hal yang sama.” Kris berceloteh kesal.

“Kau harus sangat berhati – hati Kris –ah.” Yaegi mengecilkan suaranya.

Kris menarik senyum simpulnya, “geokjeongma. Semuanya akan baik – baik saja. Tidak akan ada yang mengenali mu hingga masa kontrak ku selesai.” Kris mengusap sayang wajah Yaegi.

“Uhm. Geurae, aku pergi sekarang. Jika mereka haus, berikan susunya.” Yaegi menunjuk dua botol susu yang terdapat di atas meja belajar.

Kris mengangguk, “uhm. Jangan terlalu lama. Ah geuge.. popok mereka sudah di gantikan?” hingga saat ini Kris masih  tidak mengerti bagaimana mengganti  popok ChanSha -_-

“Sudah. Hidup ChanSha akan selalu terjamin karena mereka memiliki eomma seperti ku.” Yaegi tersenyum bangga.

“Cih. Ara. Pergilah. Berhati  hati dalam menyetir.”

“Uhm.” Chup –  Yaegi berjinjit dan mengecup singkat pipi kanan Kris. “Bye!”

ooOoo

Di tempat yang berbeda…

Goon Sam Apartement

Ji Ah nyaris terhanyut dalam rasa bosan yang berkepanjangan karena menunggu Woo Yeon yang tak kunjung kembali ke apartement. Sesuai kesepakatan, Kyubin akan di jemput oleh Kyuhyun pukul 6 sore tadi. Tetapi hingga kini Kyubin masih bersamanya dan kini sedang asyik bermain game pada layar PSP.

Sementara Ji Ah memilih untuk berbaring di sofa sambil sesekali mengecek jam pada ponselnya.

“Fiuh – “ Ia meniup poninya kesal. Ia menoleh pada Kyubin yang juga berbaring pada sofa yang bersebrangan dengannya. Namja kecil itu hampir sepenuhnya mewarisi sifat Kyuhyun ketika benda bernama PSP berada di tangannya. Dua jam sudah Kyubin tidak menghiraukan Ji Ah yang sudah berpenampilan rapi di hadapannya.

“Ouuhh.. Yeon kenapa menyebalkan seperti ini!” Ji Ah bangun dari rebahannya. Ia meraih kasar cermin kecil bermotif panda yang tergeletak di atas meja. Untuk kesekian kalinya juga Ji Ah memperhatikan dandanan dan tatanan rambutnya agar tetap terjaga. Ji Ah melirik arlojinya, “mwo? Sebentar lagi pukul 9. Ouhh jeongmal!” Ji Ah kini bangkit dari sofa. Ia meraih ponselnya dan menghubungi seseorang yang di maksud, Woo Yeon.

“Aish! Kyaa kenapa tidak menjawabnya Yeon!” Ji Ah merutuk kesal layar ponselnya.

“Yeon sedang dalam perjalan pulang Jinnie. Jika kau ingin pergi tinggalkan aku sendiri.” Sahutan dari bibir mungil Kyubin membuat Ji Ah berjalan ke arahnya.

“Kau bilang apa? Kau akan di mutilasi oleh penculik yang datang kemari. Atau kau juga bisa di jual keluar negeri, lalu di jadikan santapan serigala. Kau mau?” Ji Ah mulai mengada – ada -_-

Kyubin menghentikan permainaannya sesaat, ia menoleh pada Ji Ah. “Tapi kau sangat berisik Jinnie. Aku sudah kalah lebih dari enam kali karena suara mu. Wae geurae jinjjaaaa…” Kyubin menggerutu kesal. Wajahnya berubah menggemaskan.

“Itu karena kau tidak meminta ku untuk mengajari mu.” Ji Ah tidak mau kalah.

Kyubin masih menatap kesal Ji Ah. Ia beranjak turun dari atas sofa, “aku main di kamar saja.” Kyubin memakai sandal boneka pororonya dan bergerak menuju kamar.

BLAM!

“YAK!” Ji Ah berteriak frustasi ketika debaman pintu membuatnya terlonjak. Kyubin tanpa sengaja menutup pintu hingga berdebam cukup keras.

“AAAAK MENYEBALKAN!” kekesalan Ji Ah semakin menjadi. Sejak ia datang dan berlibur ke Korea beberapa pekan lalu, belum pernah sekalipun ia & Tao bertemu lagi. Di tambah dengan kabar bahwa Tao akan bertolak menuju Qingdao esok hari. Apapun yang terjadi kencan pertama harus segera di laksanakan malam ini juga. -_-

Perhatian Ji Ah teralihkan pada ponselnya yang tergeletak di atas meja ruang utama. Sebuah panggilan masuk menghiasi layar ponselnya.

‘Panda Huang.. ‘

Bip.

“Tao –ya.. aku akan pergi sebentar lagi. Yeon belum kembali. Kyubin masih disini.” Ji Ah langsung mengutarakan inti pembicaraan ketika ia menekan opsi ‘angkat.’

“Uhm. Dui dui. Aku tunggu di beranda, ok?”

Ji Ah melirik arlojinya, “ne. 10 menit aku akan tiba disana.”

“Sampai jumpa baby panda. Aku tutup.” Bip.

\BLUSH/

Pipi Ji Ah sontak memanas bersamaan dengan sambungan telfon yang di tutup oleh Tao. Selama ini ia telah banyak mengenal Tao dari semua fansite EXO. Terkadang semua rasa berkecamuk menjadi satu ketika ia  baru menyadari bahwa Tao benar – benar seseorang yang di kenal oleh orang banyak. Terlebih Tao adalah member EXO  tertampan bagi Ji Ah setelah malam itu mereka resmi menjalin hubungan. Dan jika  Goo Min Ji sahabatnya sendiri  mengatakan bahwa Tao adalah member terburuk dengan kepribadian teraneh, maka Ji Ah tidak akan segan – segan meminta semua uang yang selama ini ia gunakan untuk membayar traktiran  Min Ji . -_-

“Eoh? Low.. “ Ji Ah berlari kecil menuju buffet TV ketika melihat layar ponselnya yang memunculkan peringatan untuk mengecas baterai.

“Ssshh.. Yeon taruh dimana charg — “ desisan Ji Ah terputus ketika lembaran kertas kerja milik Woo Yeon menimpa charger yang ia cari. Ji Ah lebih dulu menarik charger dari dalam sana  dan langsung mengecas ponselnya, lalu meraih secarik  kertas yang menarik perhatiannya itu..

“Hasil lab YX? Nugu?” Kedua mata Ji Ah seperti terkena tarikan magnet pada saat menangkap inisial nama yang tertera cukup besar pada sudut kanan kertas tersebut.

“Hemofil — blood disor— eoh!” Ji Ah tidak melanjutkan kalimatnya, ia mengeluarkan semua lembaran kertas dari dalam laci. Ji Ah seakan tersihir untuk menemukan hal yang menurutnya ganjil itu. Ia tahu persis bahwa Woo Yeon bukanlah ahli dalam bidang tersebut, dan Woo Yeon memang tidak akan pernah berkutat dengan hal yang berhubungan tentang ‘kelainan pada darah.’ Woo Yeon lulus dengan gelar terbaik sebagai ahli bedah dan resmi bergabung dalam sebuah himpunan yang bernama  FACS (Fellow of the American College of Surgeons).

Ji Ah terus mengobrak – abrik setiap lembaran kertas disana  hingga ia menemukan sesuatu yang membuat matanya membulat sempurna.

DEG! “ Yi Xing Zhang? China, Changsa region? Yeon jadi kau… “ sorot mata Ji Ah berubah nanar. Ia melipat secarik kertas di tangannya dan memasukkan ke dalam saku jaket yang ia kenakan. Ia bergegas cepat untuk merapikan dan mengembalikan semua hasil lab itu ke dalam laci seperti semula. Namun sesuatu kembali menahannya. Selembar kertas lagi membuatnya terperangah hebat.

“Biaya hidup? What the he—“

CEKLEK!

Ji Ah tidak melanjutkan kalimatnya. Dengan satu gerakan sigap ia mendorong laci buffet dan memasukkan kembali semuanya seperti semula.

“Jiji?”

Ji Ah nyaris terlonjak ketika suara itu memenuhi ruang apartement, ia pun berbalik dengan membelakangi laci. “Eo, kau sudah pulang?” Ji Ah berusaha keras agar Woo Yeon tidak mencium sesuatu yang mencurigakan darinya.

“Kau masih ingin pergi? Dimana Min Ji?” tatapan Woo Yeon terkesan skeptis.

Ji Ah berjalan menghampiri Woo Yeon, “tidak. Aku berbohong mengatakan pergi bersama Min Ji. Aku pergi bersama Jae Jin oppa.”

“Tidak. Kau berbohong lagi. Sudah berapa kali aku katakan Ji Ah? Kau dan Tao – “

“Aku sudah terlambat Yeon. Beberapa bulan lagi aku juga akan genap berusia 20 tahun. I have to go now.” Ji Ah memotong kalimat Yeon dan langsung berjalan menuju pintu. Ia bahkan melupakan ponsel dan tas yang sebenarnya juga akan ia bawa.

Woo Yeon berbalik, ia menatap adik sematayangnya itu dengan tatapan pasrah, “Ji Ah! Jung Ji – “

BLAM!

Dalam hitungan detik, Ji Ah sudah berlalu begitu saja.

ooOoo

PongPyu Apartement

Bunyi pintu yang  beranda apartement membuat Tao menoleh ke sumber suara. Tao langsung berdiri ketika mendapati Ji Ah yang tengah berlarian kecil menuju padanya.

“Duduklah. Aku membelikan ini untuk ki — Jiji? Jiji –ya?” Tao tidak jadi mengeluarkan sesuatu dari dalam goodie bag yang ia pegang ketika ia menyadari bahwa ada yang berbeda dari raut wajah Ji Ah. Ya, wajah Ji Ah terlihat sembab seperti baru saja menangis.

Ji Ah menatap Tao lekat, “Tao –ya. Kau sangat menyayangi ku, geutji?” guratan wajah Ji Ah terkesan datar bercampur dingin.

Tao mendadak heran, ia mengangguk pelan. “Tentu. Apa yang terjadi?  Apa terjadi sesuatu pada — “ lagi – lagi kalimat Tao terhenti ketika Ji Ah menepis kasar tangan Tao yang hendak menangkup pipinya yang sembab.

“Tao –ya. Jawab aku.” Ji Ah berusaha keras menahan sesuatu yang akan segera meledak dari dalam dirinya.

Tao semakin mengernyit bingung bercampur rasa takut, “hmm. Aku pasti akan menjawab mu. Waeyo? Aku berbuat salah pada mu?” Tao berhasil meraih lengan Ji Ah dan mengenggamnya hangat, mencoba mengalirkan kehangatan agar Ji Ah terlihat lebih tenang.

Ji Ah menengadahkan wajahnya sesaat, agar air matanya tidak tumpah. “Tao –ya…”

“Ne?”

“Zhang Yi Xing itu nama aslinya kan?”

Tatapan tajam Tao mulai mencuat, “ada apa dengan Xing gege?”

“Jawab aku Zitao!” Ji Ah memekik.

Tao menghembuskan nafas frustasi, “ne. Lay ge, Zhang Yi Xing nama sebenarnya.”

“Dia berasal dari Qingdao sama seperti mu?”

Tao menggeleng. “Ani. Changsha.”

Ji Ah mengangguk tanda mengerti. Hidungnya semakin kembang kempis. Rasa kalut yang tiba – tiba menyelimutinya membuat bayang – bayang kematian Joon kembali melintas pada pikirannya. Ia hanya memiliki satu saudara lagi, yaitu Woo Yeon.

“Benarkah dia mengidap hemofilia?” tanya Ji Ah dengan nada retoris.

“Jung Ji Ah kau sebenarnya – “

“JAWAB AKU HUANG ZITAO!” Ji Ah memekik lebih keras.

Tao memejamkan matanya sejenak, ia berusaha untuk tetap bersabar. “Ne.”

“Geurae. Bawa aku ke apartement mu dan tolong beritahu passwordnya.”

“Mwo?” Tao terhenyak tak percaya.

Plak! Sebuah pukulan mendarat pada dada Tao, “lakukan apa yang ku katakan! Hiks.. “ Ji Ah menyeret tangan Tao untuk melangkah masuk kembali ke area apartement.

TING!

Kini mereka sudah tiba di lantai 17, dimana dorm M berada. Dengan beribu kebingungan Tao hanya bisa pasrah mengikuti langkah Ji Ah yang menyeretnya paksa.

“Tao –ya. Masukkan passwordnya sekarang.” Air mata Ji Ah sudah kian terurai. Hal yang paling menyebalkan bagi Tao adalah air mata Ji Ah. Terlebih  Yeoja itu sama sekali tidak menggubris semua pertanyaannya sejak tadi.

“Zitao! Kyaaa!” Plak – plak – plak! “ppalli yeoro (cepat buka) !” Ji Ah menunjuk deretan tombol pada pintu dorm.

“Katakan yang sebenarnya pada ku Jung Ji Ah!” Tao akhirnya melepas kepenatannya.

Ji Ah menatap Tao tajam, “buka pintunya Tao –ya! BUKA!” Ji Ah berteriak kesal, tangisannya semakin menjadi.

“Argh!” dengan segala rasa kesal dan amarah yang bercampur menjadi satu Tao menekan paksa satu pesatu angka yang merupakan kombinasi password dorm mereka.

Tit – tit – tit ..

Ceklek! Dalam waktu yang bersamaan seseorang juga tengah menarik knop pintu dari arah dalam.

“Tao –ya?”

DEG! Lay yang semula hanya menyembulkan kepala sambil menyapa Tao yang berdiri di hadapannya kini berubah tegap dan membuka pintu lebih lebar. Ia juga mendapati sosok Ji Ah yang semula tak terlihat olehnya. Lay mulai merasakan sesuatu yang buruk disini ketika Ji Ah melemparkan tatapan tajam padanya.

“Niga Zhang Yi Xing matji?” Ji Ah merapatkan giginya, menahan rasa kalut   yang terus berkecamuk.

Lay membeku pada posisinya sebelum ia mengangguk pelan, “ne. Masseum (benar) — “

PLAK!

“JUNG JI AH!”

To Be Continued…

Yehey ~ Keep stay yeorobunnnn..

Buat teka – teki yang belum terungkap pasti bakalan aku ungkap satu persatu. Dan jangan pernah lupa kalo ini series ‘XingYeon’. Jadi mungkin… untuk teka – teki Lian dan kehidupannya akan di angkat pada series khusus nantinya. Eotteo? Nideul joa? 😀

“Uri Halkke” itu artinya “kita akan melakukannya… “ bukan “putus” hahahhaa. 😀 😀

Pada salah kaprah ini *plak

Saranghaeeee. ^o^

Eh iya.. Faktanya, Member M line pulang kampung semua  buat ngerayain Lunar new year  😀

125 pemikiran pada “EXO SPECIAL SERIES ‘XingYeon’ RIDICULOUS – Chapter 4

  1. aigo tambah runyam za nich….
    krystal knp hrz nangiz histeris gt c low emng dlu nolak lay….kyu juga knp mw dvjadiin plampiasan aigo kasian bgt ….
    geram dech ma c yeon…knp dy hrz mencoba ma kyu low emng msh syg ma lay *v slh lay juga c*

    yaegi ssi wae geurae knp slalu perduli ma org lain c,knp terlalu bk ma org lain.mending perhatiin kris za yg jlz2 suami mu hihi *sirik za*

    kyax eon ketinggalan lg nich ..mian br bca ^_^

  2. aigo tambah runyam za nich….
    krystal knp hrz nangiz histeris gt c low emng dlu nolak lay….kyu juga knp mw dvjadiin plampiasan aigo kasian bgt ….
    geram dech ma c yeon…knp dy hrz mencoba ma kyu low emng msh syg ma lay *v slh lay juga c*

    yaegi ssi wae geurae knp slalu perduli ma org lain c,knp terlalu bk ma org lain.mending perhatiin kris za yg jlz2 suami mu hihi *sirik za*

  3. Aaaaa penasaran!!! Yeonnya ama xing aja jgn ama kyuuuuu *plak* aduuuh cepet lanjut ya min *wink 👯👯👯👯😘😘😘😘😘😘😘

  4. ahai jitao is back…aq seneng bangetvama couple itu….romantisnnya khas bocah^^ cerita masa lalunya lian ribet banget ya. itu juga knapa ada suara plak jangan – jangan .?

  5. huwaaaaa….eomma…
    mian komen ny di part ini…aq ngebut bacany eomma >.<
    duh..jadi skrg dr jung ma kyu..kyu ma ma dr jung??0_0
    yah yah….lay gmna dong eomma???
    eh eh..krystal ma sehun ada apa ini??wkwkwk
    duh….jiji dtg2 langsung nodong tao bknny mesra2an wkwkwk *poor tao
    itu..itu lay ditampar jiji eoh???
    duh penasaran akut eomma
    next part ditunggu eomma 🙂

  6. adegan paporit saya adalah adegannya krystal sama si yehet…
    suka sama chemistry mereka,,type nya sama,,sama2 sedeng….
    si yoyon scene nya sedikit…dah kaga apa2,,kaga usah keanyakan..ntr jadi kekenyangan ga baik untuk pertumbuhan ahahahah

    si yeye hamil tuuuuhhh,,, hamil kecebong ahahahahah oops…

    lama saya tak bersua di blog ini setelah pengembaraan mencari kitab suci kekekeke

  7. ji ah knp nampar Lay padahal kan dia baru tau.klo.Lay sakit kan???? jd bingung….
    yaegi ma kriss makin lucu aja sih…
    gmn nasib y Lay nanti n knp slalu kyuhyun yg jadi org ketiga n ujung2 y dia ngak ma siapa2 de….

  8. aku kira sehun n soojung bakal akur terus.,eh g taunya cuma bertahan beberapa menit..hehehe,.
    Wah..yaegi emang hamil lg..tp knp dia g sadar…
    Ji ji emosional bgt…jd mirip sama nana jdny..

Tinggalkan Balasan ke taera Batalkan balasan