EXO SPECIAL SERIES ‘XingYeon’ RIDICULOUS – Chapter 9 End

1395382_463247257127853_117550675_n

Written By : Ulfa Muriza – @Yaegi_Cho11700 | Poster By : Juwita

Zhang Yi Xing | Lay EXO – M

Jung Woo Yeon | Pemeran Fiksi | Dokter Keluarga Cho

Jung Soo Jung | Krystal F (x)

Kyuhyun Super Junior

Wu Yi Fan | Kris EXO – M

Cho Yaegi | Pemeran Fiksi Resmi

Wu Geum Chan |  Wu Geum Sha | Pemeran Fiksi Resmi

EXO | Manajer EXO  | Staff SM  | dan beberapa pemeran pendukung fiksi / non fiksi yang akan kamu temukan dengan sendirinya ;)

Rating : R (17 – ) :D

Romance – Family – Sad – Friendship

( Yang pusing dengan hal – hal percintaan anak EXO, jangan baca :D )

Dilarang keras menjiplak! Dilarang keras copy – paste ! Jadilah pembaca cerdas, mandiri,  kreatif dan positif :)

It’s Belong To Me

Typo Bertebaran! 

OST  ::  K.Will _ Love is punishment 

Enjoy Your Reading – Sasasarangieyoooo :D

ooOoo

Lay spontan menyebut nama gadis yang baru saja keluar dari ruang piano itu dengan intonasi bertanya.

“Xing oppa?” kedua mata Krystal tampak menyipit memandangi Lay yang tiba – tiba ia temukan di hadapannya sekarang.

Dengan ujung matanya Lay mengintai seluruh sudut koridor sejenak sebelum ia mengutarakan sesuatu pada Krystal.

“Kau memiliki jam latihan?” tanya Lay ragu.

Krystal mengulum bibirnya hingga sudut dagunya sedikit berkerut, “memangnya kenapa?” gadis itu balik bertanya.

Lay berpikir cepat agar dapat mengutarakan maksudnya dengan untaian kalimat yang masuk di akal. “Ikut dengan ku, bisa tidak?” Lay bertanya dengan setengah meminta.

Dahi Krystal mengernyit, ia memandangi laki – laki yang sedikit lebih tinggi darinya itu untuk mencari sebuah jawaban dari sorot mata Lay. “Ada apa?” suara tanya Krystal berubah retoris. Ia seakan tidak ingin dengan mudah untuk mengikuti ajakan Lay.

“Sebentar saja, uh?” Lay mendekatkan sedikit kepalanya.

Krystal memundurkan sedikit kepalanya, “baiklah.” Jawabnya ragu.

Lay kembali ke posisinya dan melangkah lebih dulu di depan Krystal. Sementara Krystal, mengikutinya dari belakang.

Hingga Krystal menyadari jika mereka bukanlah menuruni anak tangga ataupun menaiki lift untuk pergi ke taman ataupun kantin. Melainkan, tembok akhir dari pembatas koridor. Ya, sebuah lorong kecil menuju gudang, di mana Lay pernah menarik Krystal dahulu. Mungkin, tempat tersebut sudah menjadi favorit Lay sejak saat itu.

Krystal menghentikan langkahnya ketika benar – benar menyadari tempat tersebut. Lay sudah lebih dulu masuk ke lorong tersebut.

Lay berbalik, “kenapa?” dengan polosnya ia bertanya.

Krystal menggeleng cepat, ia membenarkan poninya yang terlepas dari jepitan rambutnya. “Tidak. Maksud ku, jangan di sini.” Perkataan Krystal seakan merubah image Lay menjadi seorang pria mesum yang hendak ingin berbuat sesuatu.

Lay menarik cepat satu tangan Krystal. Gadis itu spontan menarik lugas tangannya usai ia berhasil ditarik oleh Lay.

“Jangan takut.” Lay akhirnya dapat membaca raut wajah Krystal.

Krystal yang semula hanya menunduk, perlahan memberanikan diri untuk mendongakkan wajahnya. “K-a-ka- katakanlah..” Krystal sungguh di puncak kegugupannya saat ini. Hingga belum ada sepatah katapun yang terdengar sempurna yang ia ucapkan.

Lay terus memandanginya dengan kedua tangan yang ia selipkan pada saku sweater leopard yang ia kenakan. Lambat laun tatapan Lay membentuk lengkungan senyum. Ya, laki – laki itu kini memandang Krystal dengan seulas senyuman khasnya.

“Jadi kau membawa ku kemari untuk memperlihatkan senyuman terbaru mu?” Krystal berusaha untuk memecahkan atmosfer canggung di sekitarnya.

Lay hanya menggeleng dengan bibir yang masih melengkung, “bukan itu.”

“Lalu?”

Hug –

Lay menarik Krystal, dan kini ia memeluk Krystal seerat yang ia bisa. Krystal benar – benar lupa cara untun bernafas, karena Lay melakukannya secara tiba – tiba.

“X-xing oppa..” Krystal menengadahkan wajahnya agar tidak terbenam pada dada Lay.

“Goma – wo” Lay seperti tercekik ketika ia mengucapkan sepatah kata, karena sosok Woo Yeon yang berada tepat di belakangnya. Woo Yeon tiba – tiba berdiri di sana tanpa sepengetahuan Krystal yang membelakanginya.

Cukup lama Woo Yeon berhenti dan melihat pemandangan di hadapannya. Lay juga sama sekali tidak melepaskan pelukannya terhadap Krystal. Ia justru mengembangkan senyumannya dengan sengaja sembari menghirup dalam aroma soft blossom yang menyeruak dari setiap helai rambut Krystal yang terkuncir rapi itu.

Dari sudut sana Woo Yeon ikut menarik senyumannya, meskipun ada bayang – bayang terpaksa dari senyuman jelita itu, Woo Yeon tetap berusaha mempertahankan lengkungan bibirnya.

Lay membalas senyuman itu dengan tatapan ‘semuanya akan baik – baik saja, Yeon.’

Woo Yeon memberi sebuah anggukan dan melangkah pergi dari pandangan Lay. Terbersit rasa lega bercampur sesak yang belum bisa ia hilangkan hingga kini. Meskipun seperti itu, Woo Yeon tetap memaksakan kakinya melangkah untuk meninggalkan keduanya dan kembali mengingat bahwa tujuannya datang kemari untuk menemui seseorang.

Woo Yeon akhirnya tiba pada sebuah pintu ruangan yang terdapat sepetak kaca kecil sehingga ia dapat melihat orang – orang yang berada di dalamnya.

“Hufh – “ Woo Yeon menarik nafas terlebih dahulu sebelum ia memberanikan diri untuk mendorong pintu ruangan tersebut. Usai ia membuka kedua matanya yang terpejam sesaat, sosok yang ia cari adalah orang pertama yang ia temukan di ruangan tersebut.

“K-kyu.” Woo Yeon mencoba melambaikan tangan dari balik sisi kaca, tetapi sosok tersebut tidak melihat ke  arah pintu. Woo Yeon benar – benar tidak memiliki keberanian untuk mengetuk dan melangkah masuk lalu harus berhadapan dengan beberapa orang di dalam sana. Sejak malam itu, Kyuhyun benar – benar tidak lagi menghubunginya sama sekali. Itu juga menjadi alasan mengapa keberanian Woo Yeon sama sekali tidak terpancing meskipun gadis itu sudah berada di sini.

“Oh!” Woo Yeon tersentak kaget ketika menyadari salah seorang pemuda di dalam sana menangkap tatapannya. Pemuda itu kini sedang melangkah menuju pintu.

Woo Yeon tidak memiliki pilihan lain, dan pintu ruangan itu pun terbuka.

“Nona?” seorang laki – laki berwajah lumayan imut yang menarik pintu ruangan tersebut kini sedang memperhatikan Woo Yeon dengan tatapan heran. Laki – laki itu menemukan sesuatu yang di bawa oleh Woo Yeon.

“Kau orang yang diutus oleh bibi untuk mengantarkan makan siang? Tapi kami tidak mengatakan apapun pada bibi.” Laki – laki itu tampak mengernyit bingung. Kotak makan siang yang di bawa oleh Woo Yeon sangat tidak sinkron dengan penampilan Woo Yeon yang terkesan begitu elegan sebagai pekerja dorm.

Woo Yeon baru menyadari jika laki – laki di hadapannya ini sudah salah menerka, ia menggeleng cepat. “Ah tidak. Bukan. Aku ini – aku – “

“Hmm?” laki – laki itu menunggu kalimat Woo Yeon.

“Wookie hyung siapa yang da – “ tepukan sang magnae membuat Ryeowook menoleh pada sisi belakangnya. “Kyu, kau memesan sesuatu?” tanpa memikir lama Ryeowook langsung menunjuk Woo Yeon dengan tatapan heran.

Kyuhyun sudah sejak tadi terperangah dan berdiri kaku setelah ia mendapati Woo Yeon di depan ruang latihannya. “Ah ini hyung. Ini – bukan, maksud ku dia – “ Kyuhyun mengusap – usap tengkuknya agar mendapatkan jawaban.

“Kau kenapa Kyu?” rasa heran Ryeowook berubah menjadi rasa curiga ketika gerak – gerik sang magnae terlihat sangat asing baginya. Kyuhyun hampir tidak pernah besikap demikian semenjak beberapa tahun mereka saling mengenal.

“Hyung aku — aku pergi sebentar.” Dengan cepat Kyuhyun melangkah keluar dan menarik tangan Woo Yeon. Ia membawa Woo Yeon pergi dari hadapan Ryeowook tanpa menjelaskan apapun.

Ryeowook semakin terheran  – heran dengan sikap Kyuhyun yang terkesan aneh. Ia masih berdiri di depan pintu sambil memperhatikan Kyuhyun yang terus memegang pergelangan Woo Yeon hingga masuk ke dalam lift.

TING!

“Ada apa?”

Suara pintu lift yang tertutup, terdengar bersamaan dengan sebuah suara yang muncul dari sisi belakang Ryeowook.

“Kyu kemana?” Sungmin tampak celingukan.

“Kau lihat gadis yang tadi itu?” Ryeowook tahu jika Sungmin pasti sedikitnya ada melihat sosok Woo Yeon yang sudah dibawa pergi oleh Kyuhyun.

Mendengar pertanyaan Ryeowook, Sungmin hanya tersenyum tipis. “Itu Jung Woo Yeon. Gadis yang dibicarakan oleh HyukHae.. “

Ryeowook spontan menutup mulutnya tak percaya, “Sungguh? Jadi tadi adalah calon adik ipar kita Min hyung!”

Di sisi lain …

Perhatian para member Exo teralihkan ketika seseorang membuka pintu ruang latihan mereka setelah mengetuknya beberapa kali. Sesaat semua tatapan mereka terkesan aneh ketika beberapa dari mereka menyadari jika sosok itu adalah seorang gadis yang tak asing.

“Annyeonghaseo..” seorang gadis berpostur tubuh lumayan tinggi membungkuk sopan di hadapan mereka semua tanpa bergerak satu langkah pun dari depan pintu.

“Permisi.”

“Ah ye.” Suara dan sosok Luhan yang muncul dari belakang gadis tersebut membuat gadis berambut bergelombang itu sedikit terkejut.

Luhan menyungingkan seulas senyum ketika ia melihat wajah gadis itu dengan jelas, lalu wajahnya berubah penuh tanya sambil melangkah masuk ke dalam.

“Kenapa kau diam saja?” Chen yang berdiri di samping Tao menyikut keras siku pemuda yang memiliki lingkar hitam pada kedua matanya itu dengan berbisik tertahan.

Manajer Im dapat mendengar bisikan Chen, dan ia ikut melemparkan tatapan penuh tanya pada Chen yang tampak mengetahui sesuatu.

“Nona Jung?”

Manajer Seunghwan yang baru saja tiba langsung menepuk bahu gadis bermarga Jung itu hingga membuatnya berbalik.

“Ah annyeonghaseo.”

“Ada keperluan apa?” tanya Seunghwan dengan nada ramah dengan tatapan yang tertuju lurus pada Tao di sana.

Tao cepat – cepat memiringkan kepalanya seperti sedang membersihkan sesuatu pada punggung Chen.

“Yixing –ssi.. Yixing –ssi apa dia ada di sini?”

“Yixing?” dahi Seunghwan berubah berkerut. Ji Ah datang secara tiba – tiba dan mencari Yixing.

Ji Ah mengangguk cepat, “aku memiliki keperluan dengannya.” Ji Ah memberanikan diri untuk mengutarakan maksudnya.

Seunghwan melihat Ah Reum sang Ibu manajer dan manajer lainnya yang semakin bergidik heran tak mengerti. “Uhm, Yixing? Ada Yixing?” Seunghwan celingukan melihat satu persatu anak asuhnya.

“Yixing sedang ke toilet hyung.” Sahut Suho dari dalam. Tak ada satupun dari mereka yang berani berkutik, terlebih Tao.

Seunghwan memutar cepat pikirannya, “Nona Jung Ji Ah, kau ikut dengan ku saja ya? Mari.”

“Ah tapi aku memang harus bertemu dengan Yixing –ssi tuan.” Sanggah Ji Ah dengan sopan.

Seunghwan mengisyaratkan dengan mengedipkan kedua matanya bahwa akan sangat tidak enak jika para manajer lain mengetahui hal tidak termasuk dari program kerja Exo.

Ji Ah yang masih setengah bingung akhirnya mengikuti Seunghwan dan berbalik pergi.

“Kau pergi bersama kakak mu? Tadi aku bertemu dengannya di kantin.” Seunghwan lebih dulu melihat Woo Yeon. Meskipun ia tak tahu pasti apa lagi yang sedang terjadi, tetapi mungkin menjadi manajer sekaligus penengah kehidupan pribadi dan percintaan Exo sudah menjadi takdirnya.

“Ne, Yeon menemui Kyuhyun.” Ji Ah menjawab apa adanya.

Seunghwan mengangguk, “baiklah. Mari ikut dengan ku.” Seunghwan membawa Ji Ah menuju lift.

ooOoo

Cukup lama Kyuhyun duduk terdiam dengan tatapan menyamping melihat pemandangan taman SM dari luar kaca kantin yang terdapat tepat di samping tempat duduk yang mereka pilih. Siang itu terlihat tidak banyak trainee ataupun staff yang berlalu lalang. Suasana kantin lebih sepi dari biasanya. Sebenarnya itu juga tidak akan menjadi masalah bagi Kyuhyun, karena ia telah lebih dulu mengatakan hubungannya bersama Woo Yeon pada pihak agensi jauh sebelumnya.

Woo Yeon masih hanya menatap wajah berkulit susu itu dengan mulut terkatup rapat. Kyuhyun sama sekali tidak bergeming usai membawanya ke kantin. Tanpa sengaja mata Woo Yeon melihat arloji yang tersemat manis pada lengan kirinya. Pukul 12 siang. Itu tandanganya ia harus segera kembali ke rumah sakit karena jadwal istirahat sudah habis. Woo Yeon tidak memiliki waktu banyak, terlebih ia kemari bersama Ji Ah yang juga berniat untuk bertemu Lay secara pribadi.

“Kyu .. “ Woo Yeon menaruh kotak makan siang yang ia bawa ke atas meja.

Tatapan Kyuhyun teralihkan. Dua bola mata bulat sempurna itu kini memandang Woo Yeon.

“Kyu –ya.. “ Woo Yeon memberanikan diri meraih salah satu tangan Kyuhyun yang berada di dekatnya.

Gerak mata Kyuhyun terus memperhatikan tangan Woo Yeon yang berusaha menggenggam tangannya. Tetapi, Kyuhyun masih memilih untuk diam.

“Maafkan aku Kyu –ya.. “ Woo Yeon mengenggam tangan Kyuhyun lebih erat.

Kyuhyun kembali menatapnya, dan kali ini ia bergeming.

“Hmm. Semuanya akan baik – baik saja Yeon.” Satu kalimat yang terlontarkan dari bibir laki – laki pembenci sayuran itu.

Woo Yeon sedikit mendongakkan wajahnya, “jangan menakuti ku dengan kata – kata itu. Aku selalu mendengar kalimat itu. Semuanya akan baik – baik saja. Jangan mengatakan itu Kyu.”

Ketika genggaman tangan Woo Yeon mengendur, kali ini satu tangan Kyuhyun berbalik menarik tangan Woo Yeon dengan senyum khasnya yang mengembang, “aku mencintai mu Yeon..”

Seketika darah Woo Yeon berdesir hebat ketika mendengar kalimat yang dengan mudahnya diucapkan oleh Kyuhyun padanya. Kyuhyun meraih kedua tangan Woo Yeon dan menangkupnya erat, sembari mengulangi perkataannya.

“Jung Woo Yeon saranghae.”

“Kyu..” bibir Woo Yeon bergetar. Ini jauh dari ekspektasinya. Di awal ia sudah berpikir bahwa Kyuhyun akan membencinya dan tidak akan pernah lagi untuk memberinya kesempatan.

“Bukankah kita dua orang yang tidak beruntung itu? Dua orang yang pernah mengharapkan seseorang yang kita sendiri tidak mengerti bagaimana dan kenapa bisa bertahan meskipun seseorang itu tidak akan pernah melihat kita, hmm? Benar begitu?” Kyuhyun tidak melepaskan genggamannya.

Woo Yeon tertunduk lemah. Perlahan anggukan kecil darinya membuat Kyuhyun tersenyum lega.

Kyuhyun sedikit mengangkat tubuhnya agar dapat meraih dagu Woo Yeon yang duduk di depannya, “hey?” Kyuhyun menuntun dagu Woo Yeon agar ia kembali dapat melihat wajah jelita itu.

“Maafkan aku Kyu –ya..” dengan cepat Woo Yeon menahan tangan Kyuhyun yang hendak bergeser dari dagunya. Guratan ketakutan masih terpatri jelas.

Kyuhyun mengangguk sembari memejamkan kedua matanya sesaat, “hmm. Kenapa? Perlukah aku mengucapkan sesuatu agar membuatmu merasa lebih baik Yeon?”

“Ne?” Woo Yeon tak mengerti.

“Menikahlah dengan ku Yeon. Jung Woo Yeon, hiduplah bersama ku.” Lirih suara Kyuhyun terdengar, membuat darah Woo Yeon terus berdesir. Meskipun ini bukanlah tempat romantis dengan lembaran kelopak mawar yang berserakan, meskipun di meja ini tidak ada sebuah kotak kecil dengan cincin berlian di dalamnya, dan meskipun pria di hadapannya kini tidak sedang memakai pakaian formal, tetapi Woo Yeon tetap merasakan bahwa Kyuhyun sedang melamarnya dengan sebuah kesungguhan saat ini.

“Hmm. Lakukan sesuatu agar aku dapat terus berada di samping mu Kyu –ya.” Woo Yeon berusaha keras menahan semburat merah serta rasa harunya.

Kyuhyun perlahan menarik tangannya dari genggaman Woo Yeon dan kembali seperti semula.

“Jadi, kau membawakan ku makan siang? Waahh.. kebetulan sekali Yeon.” Kyuhyun dengan semangat membuka bekal yang di bawakan oleh Woo Yeon.

“Yeon? Ini apa?” wajahnya berubah buram ketika melihat isi dari bekal tersebut.

Woo Yeon mengenyit heran, atau lebih tepatnya berpura – pura tidak mengerti dengan ekspresi wajah Kyuhyun.

“Kenapa Kyu?”

Kyuhyun menggeser kotak bekal tersebut ke dekat Woo Yeon, “itu sayur Yeon. Apa kau buta? Brokoli, letus, dan itu ouhhh… mengerikan.”

“Tapi telur dadar dan chicken steak itu enak Kyu.” Woo Yeon kembali menyodorkan kotak bekal ke dekat Kyuhyun.

Dengan cepat Kyuhyun meraih sumpit dan sendok untuk membelah sepotong telur dadar dan chicken steak, “kau mau mengelabui ku Jung Woo Yeon? Kau mencampur semua bahan makanan yang lezat ini dengan semua benda hijau itu! Ouuhh.. kau tega sekali.”

Woo Yeon terkikik pelan. Wajah Kyuhyun yang merah padam membuatnya terus menahan tawanya.

“Terserah apa kata mu Kyu. Sayuran – sayuran ini juga harus hidup bersama kita kelak.”

“Ya Jung Woo Yeon!”

Tawa Woo Yeon memecah. Baru kali ini ia dapat kembali tertawa selepas itu setelah Woo Joon pergi.

“Ah gege! Gege kau mau apa ge! Gege aku harus pergi — “

“Temani aku makan siang. Kau lupa Nana mengatakan apa pada kita, uh?”

“Li gege tapi aku sudah kenyang!”

Dua orang yang baru saja melangkah memasuki kantin membuat perhatian Kyuhyun dan Woo Yeon teralihkan.

Terlihat di ujung sana Wang Lian yang tengah berupaya keras menarik seorang pemuda berwajah oriental sekaligus yang berstatus sebagai trainee SM hingga saat ini, Xing Zhaolin.

“Tapi Na jiejie mengatakan bahwa kau harus menjaga ku ge!”

“Sudah jangan cerewet. Smeetelah ini, kita ke game center. Kau mau makan apa?”

“Tidak mau! Aku tidak mau!”

Melihat keributan itu Kyuhyun menatap Woo Yeon penuh tanya, karena Woo Yeon sejak tadi hanya terkekeh melihat kedua orang itu.

“Itu teman mu yang sinting itu kan?” dengan gamblangnya Kyuhyun menunjuk Lian.

Woo Yeon mengangguk dengan wajah yang masih memerah karena menahan tawa, “hmm. Dia tidak sinting, hanya sedikit tidak waras Kyu.”

“Hey Jung Woo Yeon kau sedang menodai nama baik ku ternyata!”

Pendengaran seorang Wang Lian memang selalu tajam. Lian berteriak ke  arah mereka sambil berjalan menuju meja Kyuhyun dan Woo Yeon.

“Li, ini masih terlalu cepat untuk makan siang. Kau tidak sarapan pagi?” Woo Yeon berbasa – basi.

Lian melihat bekal makan siang Kyuhyun yang dibawakan oleh Woo Yeon tergeletak begitu saja.

“Kau bilang makanan ini adalah menu sarapan pagi ku, tapi kenapa kau membawanya kemari? Ouhh Jung Woo Yeon kau tega sekali.. “

Mendengar perkataan Lian, Kyuhyun ikut angkat bicara.

“Jadi kau memberiku makanan sisa Yeon?”

Wajah Woo Yeon berubah panik. “Tidak. Tidak Kyu. Itu tidak benar. Li!” Woo Yeon menatap Lian geram.

Lian terkekeh. “Tidak anak muda. Itu bekal makan siang yang disiapkan olehnya di apartemen ku tadi pagi.”

“Jadi kau bermalam bersamanya lagi Yeon?” Kyuhyun semakin merah padam.

“Aku bukan pria normal adik Cho. Tidak perlu khawatir.” Lian mengambil potongan telur dadar dan melahapnya sembari melemparkan tatapan pada Zhaolin di sana.

“Sungguh?” Kyuhyun bergidik ngeri. Ia tidak menyangka  jika pria setampan Wang Lian ternyata penyuka sesama jenis.

Lian berhenti mengunyah sesaat, “kenapa? Kau juga tertarik pada ku adik Cho? Yeon, ini ku bawa saja ya?” sebelum Woo Yeon mengiyakan, Lian sudah lebih dulu melenggang pergi dengan membawa kotak bekal dari meja keduanya.

Kyuhyun masih memandang punggung Lian penuh heran, “temanmu mengerikan Yeon.. “

Woo Yeon hanya tersenyum memandang Lian dan Zhaolin yang kembali melangkah ke luar kantin. “Tidak Kyu. Dia tidak seperti apa yang kau bayangkan.”

“Maksud mu?”

“Di dalam hidupnya, Lian bahkan telah menghabiskan seluruh waktunya untuk mempertahankan seseorang yang tidak akan pernah bernafas lagi untuknya.”

“Jadi dia juga pernah dikhianati, begitu maksud mu?”

Woo Yeon menggeleng cepat, “gadis beruntung itu sudah lebih dulu menetap di dunia berbeda.. “

Kyuhyun menelan salivanya dengan susah payah usai mencerna perkataan Woo Yeon. Tak dapat ia bayangkan jika ia harus hidup seperti Wang Lian.

“Yeon.. “

“Hmm, ne?”

“Aku berjanji kau akan sepenuhnya berada di sini..” Kyuhyun mengarahkan tangan Woo Yeon ke dadanya.

Woo Yeon tersenyum tenang, “aku mencintai mu Kyu..”

Berdiri di depan ruang latihanku. Tidak berani mengatakan jika kau mencari ku. Membawakan bekal makan siang sebagai rasa penyesalan mu, dan bersikeras menganggap sayuran itu sangat pantas disebut sebagai makanan. Aku nyaris menganggap mu sebagai seorang Cho Yaegi ku yang pernah hilang, Yeon.

Apa yang kau lakukan tadi benar – benar membuat ku mengingat kembali semua tentangnya.

Namun… satu hal yang dapat menyadarkan ku dan melihat mu dari segi yang berbeda.

“Kau milikku. Gadis yang bersedia hidup bersama ku. Sebuah hal yang harus ku jaga tanpa kesalahan. Jung Woo Yeon, gomawo… “

ooOoo

Pada waktu yang bersamaan …

Lay menggerakkan kepalanya untuk menoleh pada sosok Krsytal yang bersandar pada dinding di sampingnya. Usai ia memeluk gadis itu, tak ada sepatah katapun yang terucap dari keduanya. Sorot mata Krystal terlihat kosong, ia hanya terus menatap dinding gudang yang berada di hadapan mereka tanpa menoleh pada Lay sama sekali.

Lay merogoh ponselnya dari saku jaket yang ia kenakan. Sudah 20 menit ia menghilang dari ruang latihan dengan berbohong dan mengatakan bahwa ia hanya pergi ke toilet sebentar. Itu terbukti dari suara Chen & D.o yang beberapa saat lalu terdengar dari toilet yang berada tak jauh dari tempat mereka berada saat ini. Sepertinya manajer hyung menyuruh kedua partnernya itu untuk mencari Lay.

“Soojung –ah.. “ Lay merubah posisinya menjadi menyamping menghadap Krystal.

Krystal tak segan – segan untuk mendongakkan wajahnya. “Apa yang ingin kau katakan oppa? Apa setelah kau memeluk ku kau akan memutuskan kekasih mu lagi melalui ponsel mu?” suara Krystal memang terdengar lembut, tetapi itu menampar Lay keras.

Lay menggeleng pelan, ia benar – benar mempersiapkan dirinya untuk apa yang akan terjadi ke depan. Meskipun ia harus menyaksikan gadis di hadapannya yang mungkin akan menangis lagi karenanya, tapi apa yang dikatakan oleh Sehun tempo hari sangatlah membekas pada pikirannya.

“Soojung –ah, berhenti menangis karena ku.”

“Mwoya?” Krystal terhenyak.

“Ku rasa aku terlalu percaya diri untuk mengatakan hal tidak berguna seperti ini. Tapi, ku mohon berhentilah menyukai ku.”

“Geokjeongma.” Krystal memotong cepat dengan suaranya yang berubah tegas.

Lay memberanikan diri untuk menatap kedua bola mata Krystal.

“Geokjeongma. Aku sudah melakukan hal itu jauh sebelum kau mengatakannya pada ku. Oh Sehun memang tidak bisa dipercaya.” Krystal melipat keduanya tangannya denga raut wajah geram membayangkan sosok Sehun.

Lay ingin sekali tertawa karena itu, tapi ia masih bisa untuk menahannya.

“Sehun sangat menyayangi mu. Aku selalu dimarahi olehnya karena kau selalu menangis. Soojung –ah, mungkin aku akan menjadi laki – laki yang memiliki penyesalan yang begitu besar setelah ini.”

“Geumanhae. Kata – kata mu akan terdengar lebih bermakna jika kau menulisnya dan memberikan pada komposer kita oppa.” Krystal lagi – lagi menyanggah dengan intonasi cepat.

“Sungguh? Apa kau merasa berduet dengan ku jauh lebih keren dibandingkan Jongdae?” Lay mencoba melemparkan leluconnya.

Krystal menggeleng cepat, “Jongdae oppa lebih baik dari mu.”

Lay mengangguk mantap, “tidak perlu dikatakan aku juga sudah tahu.” Lay mendadak canggung. Atmosfer mulai menipis.

“Oppa..” panggil Krystal.

Lay pun mendongakkan kembali wajahnya.

“Berjanjilah untuk tidak menjadi seseorang yang plin-plan untuk perasaan mu. Aku bisa memaafkan mu karena kita impas.” Krystal mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Lay.

“Impas?” Lay mengenyit bingung.

“Hmm. Eonni cantik itu tidak memilih mu, dan aku … juga tidak… di pilih oleh mu.” Krystal berkata ragu.

Lay menarik seulas senyumannya seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaket, “jadi gadis di hadapan ku ini juga seorang yang tidak bisa menerima kekalahan?”

“Tentu. Karena kehidupan dan waktu adalah penentu takdir. Ayo..” Krystal masih menadahkan tangannya demi menunggu telapak tangan Lay.

Lay berpikir sejenak, lalu ia langsung menautkan telapak tangannya pada tangan Krystal.

Tap! “Baiklah. Ini lebih baik.” Lay menjabat tangan Krystal.

“Ya!” Krystal memekik tertahan ketika  satu tangan Lay mengacak puncak kepalanya.

Lay tertawa lepas. “Jangan melihat ku seperti seseorang yang sedang memberi harapan, karena aku sungguh tidak merencanakan untuk kembali menyukai mu lagi, meskipun itu hanya sesaat ataupun selamanya.”

Krystal menyikut Lay pelan tanpa melepas jabatan tangan mereka.

“Jangan melihat ku seperti seseorang yang sedang berharap hanya karena aku terlihat seperti masih memperhatikan mu Zhang Yixing. Dunia ini menggelikan. Bukankah begitu?”

Lay kembali menarik senyumannya, “kau benar nona Jung. Sekarang kita harus kembali ke dunia yang kau anggap menggelikan itu, di mana hidup begitu egois. Ayo!” Lay menarik tangan Krystal untuk keluar dari lorong tersebut.

“Jangan ada yang terlihat seperti sedang tersakiti setelah ini. Hwaiting!” Krystal berteriak di kedua telinga Lay.

“Tentu bukan aku. Bukankah  kau yang selalu menangis?” cibir Lay.

“Ya!” Krystal menarik jaket Lay geram.

Lay menghentikan langkahnya dan berbalik, “kau menggunakan gelar senior mu agar bisa membentakku seperti itu, uh? Kau pikir aku takut dengan mu Jung Soojung!” Lay berkacak pinggang.

“Eo! Wae? Shireoyo? Uh?” Krystal balas berkacak pinggang. Hubungan mereka kini bahkan terlihat lebih akrab jauh sebelum mereka mengenal dahulu.

“Tentu saja. Aku lebih tua dari mu!”

“Aku lebih dulu di debutkan!”

“Sombong sekali!”

“Apa urusan mu?”

“Nenek sihir… “

“YA! OH SEHUN AWAS SAJA DIA!”

Lay terbahak. Sasaran empuk Krystal masih tertuju pada Sehun. Karena Lay dapat memanggilnya demikian karena mengetahuinya dari Sehun.

Tiba – tiba keduanya berhenti berdebat ketika menyadari ada seseorang yang terlihat dari sudut mata mereka.

“Kau?” Lay langsung mengenali sosok tersebut.

Sementara Krystal kini berubah penuh tanya. “Siapa?” ia menyikut siku Lay untuk ke sekian kalinya.

Lay mendorong bahu Krystal pelan, “kau  akan dicari oleh kakak-kakak mu, sudah kembali ke ruang latihan sekarang.”

“Hey! Ya ya ya! Oppa tapi aku — “

“Sudah, pergilah.” Lay berhasil mendorong Krystal pergi dari sana. Kini ia berbalik melihat seseorang yang sepertinya memang mencarinya.

“Yixing –ssi..”

“Nona Jung kecil..” Lay berjalan menghampiri gadis di depannya itu.

“Yixing –ssi maafkan — “

Lay langsung menahan kedua sisi bahu gadis tersebut sebelum gadis itu membungkuk dalam di hadapannya. “Kau mencari kakak mu? Mungkin dia sedang di sana.” Lay menunjuk ruang piano.

Ji Ah menggeleng cepat, “tidak. Aku mencari mu, aku — “

“Kau sudah bertemu Tao? Kalian  nekat sekali.” Lay sengaja terus menerus memotong perkataan Ji Ah.

“Aku sudah berpikiran buruk tentang mu. Maafkan aku. Aku sungguh minta maaf.” Ji Ah membungkukkan badannya.

Lay tersenyum hangat, “perlakukan Tao dengan baik. Maka aku akan memaafkan mu.”

“Ye?” Ji Ah terperangah bingung.

“Dia laki – laki yang bertanggung jawab dengan mulutnya yang cerewet, tingkah yang manja, dan sok tahu. Kau harus bisa bertahan dengan semua kekurangannya. Dengan begitu, aku akan melupakan semua hal yang kau lakukan pada ku, bagaimana?” Lay berbicara dengan gaya cool yang tak biasa.

Ji Ah semula bingung, namun pada akhirnya ia mengangguk pelan. “Baiklah. Aku akan mencobanya.”

“Jiji!”

Sebuah suara membuat Ji Ah & Lay menoleh bersamaan.

“Yeon? Yeon kau sudah selesai?” Ji Ah langsung berbalik dan berlari kecil  ke arah Woo Yeon yang berdiri tak jauh dari mereka.

Woo Yeon mengangguk seraya menyambut Ji Ah yang berlari ke arahnya, “sudah. Kau jadi pergi ke Dongdaemun kan? Hari ini kau bebas memakai kartu kredit ku.” Woo Yeon merangkul adik sematawayangnya itu.

Ji Ah tak seantusias biasanya, ia justru menoleh pada Lay di ujung sana yang juga melihat pada mereka.

Melihat itu Woo Yeon ikut mengembangkan senyumannya seraya menatap Lay dengan tatapan ‘kau benar, semuanya baik – baik saja. Yixing –ah, gomapta..’

Lay melambaikan tangannya lalu mengepalkan satu tangan mewakili sebuah kata yang tidak ia ucapkan. ‘Jiayou!’

Woo Yeon mengangguk mengerti, ia kembali merangkul Ji Ah dan berlalu dari sana.

“Oppa, aku akan mengirimkan mu sebuah pesan melalui Kakao nanti. Sampai jumpa!” Ji Ah terus melambai – lambaikan tangannya pada Lay hingga ia dan Woo Yeon menghilang di balik pintu lift.

Kini Lay bisa tersenyum lega. Bahkan ia kini seperti sedang merasa sangat keren karena banyak gadis yang memanggilnya dengan sebutan ‘oppa.’

Lay berbalik menuju ruang latihannya untuk kembali mempertanggungjawabkan mimpi terbaik yang telah tuhan berikan padanya.

Wu Yi Fan, laki-laki yang selalu berusaha memberikan kehidupan normal bagi keluarga kecilnya.. 

Suho, jelmaan malaikat yang selalu akan terus bertahan meskipun ia harus tinggal bersama gadis jelmaan batu..

Baekhyun yang selalu bernyanyi di malam hari hingga ia tertidur dengan ponsel yang masih menempel di telinganya demi menghibur seorang gadis yang sangat ia cintai.. 

Sehun yang konsisten terhadap sesuatu yang di sebut dengan ‘cinta pertama’

Chanyeol yang berpura – pura tertawa meskipun banyak orang yang mengetahui bahwa hatinya terluka karena seseorang yang hingga saat ini berada di ruang trainee 

D.o dengan semua lukisannya yang akan selalu terselip sebuah nama gadis cinta masa kecilnya. 

Xiumin yang masih menunggu seseorang untuk kembali terbangun, meskipun ia tahu itu tidak akan pernah terjadi 

Kai dapat di sebut dengan malaikat yang tak kasat mata. Terlihat dingin, tetapi memiliki seseorang yang selalu ia pertahankan  sesulit apapun itu.

Xi Luhan yang dapat mengembalikan kepercayaan seorang gadis yang terkonsisten yang ku kenalselama hidup ku.- 

Tao dengan cinta kekanak – kanakannya namun selalu seru untuk di ikuti..  

Dan Chen, seseorang yang sangat mencintai dirinya sendiri hingga tidak ada satu orangpun yang dapat membuatnya merasa tersisihkan dari kehidupan yang penuh dengan keegoisan 

Tetapi,  terlahir sebagai  Zhang Yixing adalah yang terkeren untuk ku.

Aku, Zhang Yixing. Laki – laki yang sangat berterimakasih pada masa lalu yang telah menyelipkan luka, air mata, dan hati yang patah, karena itu akan membawaku pada tempat terbaik yang pernah ada di masa depan.

“Johnny deep, aku tidak bisa memberikan sebuah anggukan untuk kutipan bijak mu, karena ketika dua hal datang menghampiri ku maka akan terasa lebih baik jika aku menyerahkan kedua hal itu untuk kebahagiaan yang lain..”

 

END

Keep stay yeorobun. I’ll be back soon with YaeKris story *bocoran kkkk

Saranghae….. 😀 :*

136 pemikiran pada “EXO SPECIAL SERIES ‘XingYeon’ RIDICULOUS – Chapter 9 End

  1. omonaaa….udh end ajah”
    Lay melepas 2 yeoja yg begitu mencintai, Kyu akhirnya mendapatkan balasan .. sukaa sm quotes yg akhir..kekk aduhh penasaran bahas kisah Kai..

  2. annyeong eonni, hime hare im
    aigooo…. udah end aj, yahh… hime sedikit kecewa gara” lay ga balikan lagi sama yeon, tapi ga ap” yg penting kyunya bahagia. tadinya hime kirain krystal bakal sama lay, tapi ternyata engga, syukur deh, soalnya hime ga setuju kalo si krystal sama lay, tapi syukur deh ga jadi.
    oh iya eon, ko updatenya lama bgt? hime udh nunggu”.
    habis ini series siapa lagi ya? hime ga sabar nunggunya, jangan lama” ya eon. wahh… jangan” lian gege ya? aduh si zheolin itu bnr” lucu ya kekeke
    eonni fighting jangan lama” ya

  3. fufufufu kesian mereka ga jd, ga jodoh kayaknya padahal 22nya msh sama2 sayang bgt itu.. aku jd sedih 😥
    trus ada exo special series lagi ga???? couple lainnya gitu??
    ditunggu ff selanjutnya!!!!

  4. Daebakyaaaaa!!! Hwating eonniii!! Semoga lanjut terosss yaaaa, eonni kisah cinta yg lainnya manaaa? Sama wang lian itu masa lalunya gimanaaa?? Terus lanjut ya eonniee! Papayy^~^)/

  5. sedih sekali, lay melepaskan 2 yeoja yang begitu ia cintai… how tragic…
    tapi aku harap lay bisa nemuin cinta sejatinya suatu saat nanti *cielah*
    sehun kasian juga ya, masih belom bisa ngelupain cinta pertamanya

  6. oh my God!! ini publishnya kapan baru bacanya kapan-___- bener bener telat. baru tau kalo kak upa udah apdet 😥
    oke jadi pada akhirnya xing-yeon couple pun kandas di chap terakhir ini, daaan huaaa T.T sebenernya sedih tapi mau gimana lagi?? ini udah kehendak dari sang author 😥
    kaaak penasaran sama ceritanya bang Lian niiihhh, banyak teka teki dan lika liku. pengen banget dibahas tentang bang Lian tp kangen juga sama wu family aaaaah dilema 😥
    pokoknya ditunggu bangeeet next story nya ya kaaak :*

  7. huwaaaa………
    enddingnya keren berbeda dari yang sebelumnya………
    Lay melepas kedua-nya,,, keren banget…..
    akhirnya kyuhyun dapat pasangan juga…..

    di tunggu exo series selanjutnya

  8. Daebakk series yg in keren bngt
    Yah kirain yixing bklan jdian sma yeon 😀 tpi gpp deh critanya ttp seru
    Keep fighting bwt ngelanjutin faficnya :))

  9. jadi Xing ge ga jadian sama siapapun? Selamat untuk Kyu oppa. Ditunggu acara nikahannya. Buat Xing ge sabar aja jodoh ga kemana kok ge.
    Lanjut terus, eonni. We are one!!!

  10. Hiks.. akhirnya~ sudah sekian lama aku meninggalkan karya”mu, eon.. aku bisa baca juga sekarang, hiks.. 😥
    Hiks… aku~ aku kangen sama cerita” eonnie.. hiks.. 😥
    Mian eon..

    Sedih sebenarnya, Xing-Yeon berakhir 😥
    Huftt~ sangat memilukan..
    Sedih, senang, kasihan, kesel.. semua campur jadi satu..
    Nyesek gitu bacanya.. dari awal sampe chap terakhir ini..

    Aku suka kutipan”nya, eon.. keren!
    Trus kata Yixingnya juga.. aku suka banget :’)
    Duh~ bingung mau ngomong apa lagi.. intinya, seneng banget udah bisa baca karya” eonnie..
    Fighting eonnie!!

    *pulang ke rumah
    *mewek sambil showeran

  11. wah,,,lay daebak 🙂
    suka karakterny…
    feelny dpet bnget,,, cnta g hrus mmiliki 😉
    saeng,,dtunggu crta2 slnjutny y..
    apalgi ttg yaekris..i’m waiting 4 that story…
    Saeng hwaiting… 🙂

  12. Endingnya ngga sesuai bayanganku. Tapi aku tetep suka kok 😀
    Ini bakal ada couple baru yak? Duh aku bisa nge-ship nih ntar x) setal couple ❤
    Untuk karya selanjutnya aku tunggu eon. Keep writing & keep healthy

  13. akhirnya, selesai juga, rada kecewa sih yeon ga balik sm lay ..
    tp seneng jg akhirnya setelah kisah cintanya tragis terus, kyu bs menemukan kebahagiannya…hehehe
    dan satu kata buat lay, KEREN…mmg terkadang lbh baik membiarkan org yg kita cintai bahagia sm org lain drpd sm kita tp ga cinta 100%, lay jangan sedih ya suatu saat kamu bakal nemuin cewe yg bener2 km sayang kok

  14. maap eon aku baru sempet komen di part terakhir karena, aku baru bikin wp hehe 🙂 dulu aku cuma sempet like aja di fb,, tpi ff eon bagus2 smua aku suka,, keep writing eon 😀

  15. ending dr kisah yixing n yeon ini daebak… ngak terduga cerita y… bagus bgt…
    diakhiri dgn baik…..
    bikin tentang lian yg chingu sumpah penasaran abis tentang Lian sekelam apa masa lalu n kehidupan y……

  16. walaupun lay melepas 2 gadis yg dia sukai..tp dia masih punya 11 tmn yg selalu ada buat dia…aku terharu dgn part ini keikhlasan lay jd inspirasi buat aku..smoga dkehidupan nyata lay bisa trus jalanin impiannya sampe akhir..jiayou.. 🙂

  17. Not every story need to be happy ending.
    Ceritanya happy ending dgn caranya sendiri. Cantik sayang. Keep writing :*

  18. Eoh? Yixing endingnya ga sama Woo Yeon?? 😦 Jadi Woo yeon sma Kyuhyun?? Ooh, ga masalahh, 🙂 Yg pentingkan Happy Ending 😉 Ditunggu ff dengan couple” baru (y) Eonni jjang (y) keep Wtiting. Fighting

  19. well to the well well well *korban sinetron alay 😀 ini kisah paling menjeblebblebb(?) Lay oppa keren banget cucok sama muka dia yg adem ayem tapi penuh tanda tanya itu ㅋㅋㅋtapi beteweuweuwee yg aku bingung disini sama kisahnya kai? hanwo a.k.a han jae rin-kai-yoon soo hee ada apakah gerangan?? 😮

  20. aku penasaran sama ceritaaaaa kai tapi lebih penasaran sama lian tapi tapi cerita lay kasian…
    kasih tokoh yg ngobatin hatinya dong eonni *ditendang karena banyak mau*
    lov u eonni
    saranghae

  21. humm…walaupun hasilnya tdk seperti judul nya…tapi nggak apa deh yg penting jgn ada yg terluka lebih jauh lagi….yingxing oppa jiayou…authornim hwaiting…ditunggu chapt selanjutnya…jngan hiatus lama2 yak…hehehe
    Congrats chingu

  22. Aq reader baru thor,tp aq udh baca smua ff-a,ampuni aq kalo’ aq bru coment skrg..mianhe..
    Semua cerita-a keren thor..macem nyata aja..daebak pokok-a..!!
    Buatin sequel utk seluruh member dunk..pliis..trz bnyakin part-a ab umin ya thor.. 😛
    Tetap berkarya thor..fighting..!!!

  23. annyeong ~’-‘/
    aku reader baru disini maaf yaa eon aku comment nya di ff yang ini soalnya aku bener2 baru akhir mei kemarin nemu ff eon u,u
    ff nya bagus , Alur nya juga mirip banget sama perjalanan exo disana ,cast utama nya bias lagi *-*
    ff ini kalo dibuat drama pasti rating nya tinggiii hihi

Tinggalkan komentar